1000 views pada video YouTube akan menghasilkan 1 dollar. Kalimat tersebut pernah menjadi jawaban ketika ada teman yang bertanya mengenai pendapatan saya di YouTube. Namun ada tiga hal yang membuat “ideologi” adsense ini berubah, berikut 3 hal yang mempengaruhi pendapatan video kamu.
Pendapatan YouTube Per View
Pertanyaan ini memang tidak banyak ditanyakan orang awam. Mereka lebih bersifat to the point, lebih tepatnya sedikit brutal “Lo dapet berapa duit dari YouTube sebulannya?”
Saya yakin youtubers yang sudah gajian pasti merasakan hal yang sama. Lebih baik menjawab secara logis daripada buka-bukaan pendapatan.
Pada dasarnya untuk menghitung jumlah pendapatan per view tidaklah mudah. YouTube selalu memberikan pembaharuan pada sistem dalam memberikan pendapatan pada adsense.
Tenang! kalian tetap bisa menganalisa pendapatan melalui 3 faktor besar yakni jenis iklan, BPS, dan jumlah penayangan iklan.
Jenis Iklan dalam YouTube
YouTube memberikan lima pilihan iklan dalam sebuah video, kalian bisa lihat gambar dibawah ini.
Loh! Kok cuma 4 Iklan. Jadi iklan yang paling dasar adalah iklan kotak yang ada di kanan atas. Jika kamu sudah memonetize video kamu iklan ini akan tetap muncul namun hanya muncul pada YouTube desktop. Jenis iklan ini juga memiliki harga yang berbeda.
Iklan yang mencapai takaran 1000 views 1 dollar adalah iklan skipable dan unskipable nomor urut 3 dan 4. Kedua jenis ikan ini sering muncul pada awal maupun akhir video, kemunculan iklan ini lebih didominasi oleh skipable ads dikarenakan harganya yang relatif normal (tidak semahal unskipable).
Jika kamu ingin memaksimalkan kemunculan iklan ini silahkan buat video dengan durasi lebih dari 10 menit. Secara otomatis kamu memiliki kewenangan untuk memasukkan iklan di sela-sela video, untuk jumlah iklan bisa lebih dari 3.
Ingat! meski YouTube tidak melarang jumlah iklan, setidaknya berikan jumlah iklan yang manusiawi dan tidak mengganggu kenyamanan penonton kamu.
Biaya Per Seribu Tayang (BPS)
Satu dollar per seribu tayang? Tenang! bisa lebih loh. Berikut adalah BPS yang penulis hasilkan.
Meskipun BPS merupakan rate harga kotor per 1000 view, tidak memungkinkan video kalian bisa menghasilkan pendapatan lebih dari 1 dollar per videonya, YouTube tidak sekejam itu dalam memotong pajak dari pengiklan.
Contoh ini hanya berasal dari video yang tidak booming kebayangkan berapa BPS youtuber terkenal, pasti lebih besar.
BPS meningkat seiring jumlah penonton pada video kamu. Konsistensi penonton juga mempengaruhi jumlah BPS, apakah video kamu hanya ramai saat baru upload ataukah masih ramai ditonton saat satu bulan setelah kamu mengupload video.
Bagaimana cara melihat BPS pada video kamu? Caranya cukup mudah. SIlahkan masuk kedalam studio creator beta pada web. Masuk pada video yang ingin kalian lihat, setelah itu kamu bisa masuk pada tab pendapatan pada analytic video.
Estimasi Pemutaran Iklan
YouTube sangat detail dalam memberikan informasi berkaitan dengan sumber pendapatan kamu. Salah satunya dengan memberikan sebuah estimasi kasar berkaitan dengan jumlah iklan yang ditayangkan pada video kalian.
Maka dari itu penulis mengatakan bahwa poin terakhir ini menjadi penentu. Bayangkan jika tidak ada iklan yang diputar pada video kamu, bagaimana pundi-pundi uang bisa masuk kedalam akun adsense kamu semua.
Jadi sebenarnya dari keterangan ini kamu bisa mengkalkulasikan pendapatan kamu dan juga pajak yang diambil dari YouTube.
Kira-kira itu saja 3 hal yang dapat kalian jadikan referensi jika ingin melihat pendapatan pada video YouTube kamu, ataupun sebagai sebuah data untuk menganalisa kekurangan pada video kamu. Semoga artikel ini membantu kamu semua.
Jangan lupa di share ke sosial media kalian ya, untuk menambah pengetahuan seputar adsense pada YouTube. Terimakasih.
Semoga Bermanfaat!