Investasi terbaik di usia 20 tahun, sebuah kata dari banyaknya keinginan yang mulai tergiang dalam benak anak muda ketika mulai memasuki usia 20 tahun. Sering terjadinya karena biasa mendapatkan stimulus yang bertentangan dengan kaidah masa muda. Misalkan, ingin bersenang-senang tapi tidak punya uang, bercita-cita tinggi namun bermalas-malasan.
Tak acap pemikiran seperti ini menghiasi masa muda, yang pada akhirnya hanya berbuah percuma. Namun, kali ini simaklah pembahasan Investasi di Usia 20 tahun yang telah hastag.id siapkan untuk kamu menjadi yang terbaik!
Investasi Buku
Buku adalah InvestasiUmumnya sesuatu yang dijadikan sebagai investasi adalah barang-barang yang bernilai seperti properti, emas, saham, valuta asing atau barang-barang branded yang limited edition macam tas wanita (kalau ini biasanya diminati oleh para wanita sosialita).
Saya setuju dengan konsep tersebut, tapi bagi saya pribadi, buku juga merupakan suatu investasi. Mengapa? Karena buku pasti selalu menyimpan berbagai macam informasi yang sifatnya tak lekang oleh waktu. Meskipun sekarang isi suatu buku nampak biasa-biasa saja, bisa jadi puluhan tahun kemudian isinya dapat dimanfaatkan sebagai referensi penting.
Selain itu, biasanya akan ada masanya suatu buku tidak lagi diproduksi atau dicetak sehingga dapat dikategorikan sebagai buku langka. Bisa karena pengarangnya sudah tiada, atau peminatnya sudah berkurang. Tapi saya yakin, akan ada saatnya buku langka tersebut akan dicari dan mungkin bernilai sangat tinggi dimata kolektor.Tidak hanya bernilai secara materil, buku juga bisa menjadi investasi untuk generasi di masa depan.
Saya membayangkan begini, ketika saya masih anak-anak dulu, ada begitu banyak buku anak yang bermutu. Sebut saja serial Lima Sekawan dan Malory Towers karangan Enid Blyton, serial Goosebumps dan Fear Street karangan R.L. Stine, Peter Rabbits karangan Beatrix Potter, serial Girls Talk karangan L.E. Blair, serial Little House karangan Laura Ingals Wilder hingga Kumpulan Cerpen Bobo dan serial Lupus karangan Hilman.
Namun menurut pengamatan saya, buku-buku semacam ini tidak lagi sering kita temukan di toko buku. Jadi kini, sebisa mungkin saya mencoba kembali menemukan dan mengumpulkan kembali koleksi-koleksi buku ini. Alangkah baiknya jika nanti anak-cucu kita mencintai buku karena sudah diperkenalkan pada bacaan-bacaan berkualitas sejak kecil.
Tips untuk yang belum hobi membaca
Memang yang namanya membaca itu susah-susah gampang karena tidak semua orang mampu bertahan saat membaca. Mengapa saya bilang begitu? Kalau hanya sekadar membaca artikel pendek mungkin semua orang juga mampu. Tapi lain halnya kalau bahan bacaannya tebal meskipun topiknya tidak terlalu berat.
Beberapa orang mungkin akan merasakan hal yang sama dengan teman saya tadi. Kepingin punya hobi membaca tapi saat dipraktikkan, belum sampai satu bab sudah mengantuk. Kalau setiap kali mulai membaca saja sudah mengantuk, bagaimana bisa bertahan dengan bacaan yang tebal plus topik yang berat? Jadi ini beberapa saran saya untuk para pemula yang belum hobi membaca tapi ingin memulainya:
1. Pilih buku yang tipis
Namanya juga baru mulai, jangan langsung membaca buku yang tebal-tebal. Pilih saja dulu yang tipis seperti buku-buku anak. Supaya terlihat agak berbobot, coba mulai dengan membaca majalah Bobo (serius loh, Majalah Bobo itu berbobot karena banyak informasi-informasi yang ringan yang belum tentu kita tahu) atau seri ensiklopedi anak. Saat ini ada banyak jenis seri ensiklopedi yang tidak terlalu tebal namun menarik.
2. Mulai dengan buku berilustrasi
Pusing lihat tulisan banyak-banyak dan kecil-kecil? Coba mulai dengan membaca buku yang persentase ilustrasinya lebih besar dari tulisannya. Misalnya buku Peter Rabbit.
3. Buat Target Membaca
Tidak perlu tinggi-tinggi. Untuk pemula, bisa membuat target membaca satu buku tipis untuk satu minggu misalnya. Setelah itu jika dirasa sanggup, naikkan terus targetnya. Misalnya dua buku untuk satu minggu atau menyelesaikan 2 novel dalam satu bulan.
4. Pilih genre yang kamu suka
Sebagai pemula, saya tidak menyarankan untuk terlalu memilih. Usahakan baca genre apa saja (kecuali kalau kamu masih anak-anak, tentunya genre bacaannya harus dibatasi). Biasanya setelah kita membaca banyak genre buku, kita akan menjatuhkan pilihan/minat pada genre tertentu yang kita sukai. Misalnya novel fiksi, misteri/thriller, biografi atau kisah nyata, sejarah dan lainnya.
Jika kita sudah menyukai genre tertentu, otomatis kita akan bisa menikmati aktivitas membaca, seberapapun tebalnya buku itu.
5. Kenali kondisi nyaman kita
Menurut saya, kondisi nyaman setiap orang saat membaca buku berbeda-beda. Ada yang harus super tenang seperti di perpustakaan, ada yang sambil mendengarkan musik, ada yang sambil ngemil, hingga dengan PW (Posisi Wuenak) tertentu.
Coba kenali kondisi nyaman kita karena pada saat itu kita akan lebih mudah untuk berkonsentrasi dan berimajinasi saat membaca.
6. Bila perlu nonton dulu baru baca bukunya
Beberapa buku ada yang ceritanya diangkat ke layar lebar alias difilmkan dan biasanya dari buku-buku yang tebal. Dengan menonton film lebih dulu, kita bisa menilai apakah kira-kira kita akan penasaran dengan cerita versi lengkapnya sehingga mau tak mau harus membaca bukunya.
Mengapa saya katakan demikian? Karena film yang diangkat dari buku biasanya tidak selengkap dan tidak seratus persen sama dengan bukunya. Sebagai contoh seri Harry Potter karangan J.K. Rowling, yakni buku fiksi anak yang sudah diterjemahkan ke puluhan bahasa dan paling laris di zamannya. Ketujuh serinya bahkan diangkat ke layar lebar untuk memenuhi rasa penasaran akan visual imajinasi si pengarang dan para pembacanya.
Meski booming-nya bukan main, namun ketebalan bukunya yang luar biasa untuk ukuran buku anak-anak (dan makin naik serinya makin tebal pula bukunya) membuat banyak juga yang malas duluan untuk membaca meski sudah penasaran tingkat arwah. Akhirnya banyak yang memilih menonton duluan.
Tapi karena imajinasi setiap orang berbeda, maka berbeda pula reaksi penonton terutama mereka yang sudah membaca duluan. Jadi kalau dibalik dengan nonton dulu supaya menimbulkan minat baca, kenapa tidak? Pilih buku-buku populer dan best sellerBagi pemula yang baru mau membeli buku untuk dibaca namun masih bingung mau beli yang mana, coba arahkan mata ke deretan atau rak buku best seller di toko buku.
Biasanya setiap toko buku akan menyediakan area khusus tempat memajang buku-buku best seller alias paling laris terjual. Saya sangat menyarankan untuk memilih langsung di toko buku karena biasanya disana ada sampel buku yang bisa dibaca sekilas sehingga kamu bisa memutuskan apakah buku tersebut menarik atau tidak.
Kecuali kamu sudah tahu mau beli buku apa, bolehlah membelinya lewat online. Belanja buku via online biasanya hanya perkara harga mana yang lebih murah. Tapi untuk menentukan buku tersebut menarik hati atau tidak, akan lebih oke jika melihat langsung di toko buku.
Baiklah kali ini saya tidak akan menulis panjang-panjang karena mungkin ada pembaca pemula di luar sana yang sedang baca tulisan saya dan pusing kalau lihat tulisan panjang-panjang tapi ingin tahu bagaimana tips-tips untuk memulai hobi membaca. Happy reading!
Seminar/ Kursus
Travelling
Investasi untuk travelling, bukan berupa nominal uang yang dapat memberi keuntungan layaknya emas atau properti. Tetapi memberikan hal lebih jangka panjang. Selain investasi pengalaman dan kenangan yang tentunya akan sangat berharga di masa depan, tentu travelling juga bisa mendatangkan uang.
Investasi bila diartikan dalam sebuah istilah yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, maka investasi tersebut membentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Di sisi lain, investasi juga biasa disebut sebagai penanaman modal, di mana tetap saja hasil akhirnya adalah menguntungkan.
Oleh karena itu, Investasi untuk travelling juga penting. Investasi untuk traveller itu ibarat menabung untuk tujuan travelling yang lebih jauh dan lebih lama. Nilai uang yang disimpan hari ini, kalau diinvestasikan, kemungkinan bisa bertambah di kemudian hari. Hasilnya, kegiatan travelling tetap berjalan tanpa harus nabung kelamaan.
Investasi Berupa Travelling
Investasi yang sering kali kamu ketahui mungkin berupa emas, saham, reksa dana, atau properti yang memang memiliki nilai yang menguntungkan di masa depan. Lalu, bagaimana jika investasi untuk travelling? Apakah hasil akhirnya adalah sama menguntungkan di masa depan?
Banyak manfaat yang diberikan ketika kamu melakukan travelling, tidak hanya menguntungkan kamu dalam segi materi tetapi travelling akan menguntungkan kamu dalam segi pengetahuan. Travelling atau liburan sama halnya dengan berinvestasi, tetapi patut ditekankan bahwa investasi untuk travelling bukan berupa nominal uang atau produk barang yang setiap tahunnya memiliki kenaikan nilai jual.
Dengan melakukan travelling, kamu akan mengunjungi tempat baru dan kamu juga akan bertemu dengan orang-orang baru. Saat itu bisa dikatakan hal yang kamu lakukan adalah suatu bagian dari investasi untuk travelling, selain mendapatkan pengalaman baru yang tidak pernah kamu dapatkan ketika kamu berinvestasi emas atau properti. Travelling pun dipercaya dapat memberikan kesehatan dan otak yang cerdas, ini sama artinya dengan investasi jangka panjang yang kamu miliki.
Banyak dari kamu yang takut untuk melakukan travelling, karena akan menghabiskan banyak uang tabungannya. Sebaiknya pemikiran ini kamu buang jauh-jauh, mengapa? Karena, tidak semua travelling itu dapat menghabiskan keuangan kamu. Bahkan, ada beberapa pekerjaan atau perusahaan yang berani bayar mahal kamu untuk melakukan sejumlah perjalanan.
Keuangan Dalam Travelling
Bagi seorang traveller semakin sering travelling, justru hasrat untuk travelling bukannya terpuaskan, malah bertambah. Ia jadi berkeinginan menjelajah tempat-tempat baru, pergi lebih jauh lagi, dan kalau memungkinkan, travelling lebih lama.
Kalo travelling lebih lama dan lebih jauh, tentu saja butuh perencanaan yang lebih matang dan uang yang lebih banyak. Strategi baru harus dibuat nih.
Biasanya seorang traveller mengatasi kebutuhan untuk travelling dengan menabung. Cara menabungnya pun mungkin masih terlalu konvensional. Seperti beli tiket terlebih dahulu. Seringnya beli tiket promo yang periode terbangnya masih berbulan-bulan kemudian.
Jadi di bulan pertama sudah menabung berupa tiket. Bulan berikutnya mulai book penginapan. Bulan selanjutnya menyiapkan visa, kalau perlu bikin visa. Bulan selanjutnya nabung rupiah di tabungan bank atau pun menyelipkan uang receh di dalam amplop yang kemudian disimpan di sudut lemari.
Tapi, kalo mau travelling yang lebih jauh, cara seperti ini tidak akan efektif. Untuk membeli tiket pesawat saja, mesti nabung dulu kan. Nggak bisa suka-suka langsung beli tiket seharga motor gitu. Kalo udah pergi jauh, pasti sayang kalo cuma travelling beberapa hari. Biaya hidup di negara impian yang seringnya lebih mahal daripada biaya hidup di Indonesia juga harus benar-benar dipikirkan. Strategi baru supaya bisa travelling lebih jauh harus dipikirkan.
Nah, di sini mulai timbul pemikiran tentang
Strategi Agar Tetap Bisa Berinvestasi dan Travelling
Saat ini, dunia kerja dan bisnis mulai dipenuhi oleh generasi milenial, yakni generasi yang terkenal dengan karakteristik yang peka terhadap teknologi, cermat, dan tak cepat berpuas diri.
Karakter generasi milenial tersebut turut mendukung perkembangan berbagai sektor kehidupan, sehingga banyak sektor yang maju pesat karena dedikasi mereka.
Sebagai generasi dengan usia produktif yang tengah giat mengumpulkan uang, para milenial di sisi lain harus cermat terhadap pengeluarannya. Karena alokasi pendapatan tak cuma sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk menjaga kestabilan kondisi finansial.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan berinvestasi. Jadi, generasi milenial wajib memahami tips investasi ini terlebih dahulu agar tak salah langkah ketika memilih.
1. Memprioritaskan Investasi Dibandingkan Travelling
Ada sebuah penelitian yang menyatakan generasi milenial sangat suka travelling dibandingkan generasi lain. Padahal travelling di dalam dan luar negeri membutuhkan biaya tidak sedikit.
Pendapatan akan habis untuk memenuhi keinginan travelling yang bersifat sesaat. Hal ini bisa menghambat generasi milenial untuk mewujudkan kepemilikan investasi.
Alangkah lebih baik dan bijak bila kamu memprioritaskan investasi daripada travelling. Agar nilai uang yang kamu miliki saat ini tidak semakin berkurang di masa depan akibat pengaruh inflasi.
Setelah memiliki investasi jangka panjang yang minim risiko, kamu pun lebih leluasa menjalani aktivitas travelling. Bahkan bukan mustahil bila nanti kamu dapat memanfaatkan keuntungan investasi untuk travelling ke destinasi impian kamu.
2. Rajin Mencari Informasi Investasi
Di zaman serba teknologi ini, informasi investasi kini semakin mudah untuk didapat. kamu bisa mendapatkan informasi dari website resmi penyedia produk investasi, forum-forum online, buku, dan acara seminar.
Kalau kamu sudah memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan di bidang investasi, risiko menjadi korban penipuan berkedok investasi pun alias investasi bodong semakin kecil. Karena kamu dapat memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan pribadi, dan yang terpenting investasi tersebut legal.
3. Menyesuaikan Jenis Investasi dengan Kemampuan Finansial
Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk memilih investasi yang nilainya besar. Sesuaikan saja jenis investasi tersebut dengan kemampuan finansial kamu. Saat ini, ada investasi reksadana yang tidak membutuhkan modal besar.
Segera dapatkan informasi tentang prosedur investasi tersebut sebelum memutuskan pilihan investasi yang kamu butuhkan. Jangan sampai investasi secara berlebihan malah mengganggu pemenuhan kebutuhan hidup kamu. Karena kebutuhan hidup harus menjadi prioritas sebelum memilih investasi.
4. Memanfaatkan Aplikasi Investasi yang Mudah Diakses
Sekarang bukan zamannya lagi kerepotan memantau pergerakan nilai investasi yang kamu miliki. Saat ini ada aplikasi investasi yang siap memberikan kemudahan. Melalui aplikasi investasi, kamu dapat membandingkan nilai investasi reksadana dan pergerakannya di pasar modal.
Semua bisa diakses secara praktis dan real time melalui gadget di genggaman tangan kamu. Sehingga Anda bisa memantau nilai investasi kamu dengan mudah ketika sedang melakukan aktivitas lain.
Karena tidak ada kata terlalu dini untuk berinvestasi, maka sebaiknya kamu memulai investasi dari sekarang. Dapatkan manfaat investasi di masa mendatang jika kamu sudah memulainya dari sekarang. Selamat berinvestasi, generasi milenial!
Profesi yang Bisa Jalan-jalan Tanpa Beban
Nah, agar kamu dapat melakukan travelling setiap tahunnya. Patut kamu ketahui bahwa terdapat beberapa profesi yang dapat membuat kamu, bisa melakukan travelling setiap tahunnya dan bahkan kamu tidak perlu mengeluarkan uang ketika travelling. Berikut adalah daftar profesi yang bisa kamu lakukan sebagai investasi untuk travelling:
1. Travel Consultant
Profesi pertama yang dapat kamu lakukan adalah sebagai travel consultant. Pekerjaan ini mengharuskan kamu untuk melakukan perjalanan, karena nantinya kamu yang akan mengatur perjalanan orang lain.
Tugas dari travel consultant ialah memberikan informasi tentang paket perjalanan yang disediakan travel agent tempat kamu bekerja, dengan menjelaskan berbagai fasilitas yang didapat oleh klien dari paket perjalanan tersebut. Di sini kamu bisa memberikan saran kepada klien, di saat mereka menyusun rencana perjalanan tersebut.
Menjadi travel consultant bisa dibilang sebagai investasi untuk travelling, sebab kamu dibayar untuk mendampingi klien kamu pada saat mereka melakukan perjalanan berliburnya. Bagaimana, tertarik?
2. Divemaster
Investasi untuk travelling dalam bentuk profesi selanjutnya adalah menjadi divemaster, Indonesia memang terkenal dengan keanekaragaman biota lautnya. Bila kamu memang suka menyelam dan ahli dalam menyelam, tidak ada salahnya Anda mejadi instruktur diving untuk sekolah-sekolah diving. Keahlian Anda ini bisa Anda manfaatkan untuk jalan-jalan keliling Indonesia, bahkan keliling dunia.
3. Fotografer
Memiliki kemampuan yang baik dalam mengabadikan momen saat liburan atau travelling, bisa Anda jadikan lahan basah untuk mendapatkan keuntungan. Foto-foto hasil jepretan Anda, dapat dijual kepada beberapa perusahaan travelling atau majalah wisata.
Agar hasil jepretan Anda dapat dibeli oleh perusahaan travelling, foto yang Anda ambil harus dengan kualitas gambar terbaik. Maka sebagai modal, Anda harus mulai melengkapi Òperalatan tempurÓ Anda seperti kamera, lampu, tiang penyangga kamera, hingga berbagai lensa yang nantinya Anda butuhkan.
4. Travel Blogger
Menjadi penulis dengan hobi keliling dunia, bisa Anda lakukan sebagai lahan investasi untuk travelling Anda. Seperti halnya yang dilakukan oleh Trinity seorang travel blogger yang sangat hobi sekali menulis dan travelling.
Trinity adalah seorang penulis catatan perjalanan yang diberikan judul unik ÒThe Naked TravelerÓ, yang awalnya ia menulis di dalam blog pribadinya hingga akhirnya dituangkan ke dalam sebuah buku.
Kesuksesan Trinity, bisa Anda jadikan sebagai motivasi dalam melakukan investasi untuk travelling yang biaya perjalanannya disponsori oleh perusahaan perjalanan. Jika Anda berbakat dan berminat menjadi penulis, jangan ragu-ragu lagi untuk mengikuti jejak dari Trinity.
5. Kru Kapal Pesiar
Menjadi kru kapal pesiar jelas akan berpotensi untuk jalan-jalan, tak bisa terelakkan pekerjaan yang satu ini memang mengharuskan Anda untuk keliling dunia. Menjadi kru kapal pesiar, bisa dilakoni dengan berbagai profesi seperti bartender, teknisi, koki, pelayan dan lain-lain.
Anda tidak hanya diajak untuk keliling dunia, tetapi Anda juga diberikan gaji yang sepadan untuk menjadi kru kapal pesiar. Sebenarnya tidak hanya menjadi kru kapal pesiar, untuk bisa keliling dunia. Profesi menjadi pilot atau pramugari pun mengharuskan Anda untuk singgah dibeberapa tempat atau negara.
Melakukan investasi tidak melulu mengenai barang yang memiliki nilai keuntungan setiap tahunnya, ternyata travelling pun dapat menjadi sebuah investasi jangka panjang yang berharga untuk Anda. investasi untuk travelling, dapat berupa kenangan indah serta dapat membuat tubuh merasa lebih sehat.
Namun, tak jarang orang yang sayang untuk melakukan travelling dikarenakan membutuhkan banyak biaya untuk melakukannya. Kelima profesi di atas bisa Anda jadikan sebagai investasi untuk travelling agar Anda bisa melakukan perjalanan tanpa ada rasa beban, dan bahkan Anda malah mendapatkan keuntungan lebih ketika melakukannya.