Simak ini! 6 Tips Pemula Laris Berjualan di Instagram

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha dalam memasarkan produk yang sedang diperjual-belikan. Zaman ini, social media marketing merupakan strategi pemasaran yang paling banyak diminati. Instagram (yang sering disebut IG) misal, platform anakan Facebook ini bisa digunakan sebagai media berjualan di sosmed. Saat ini pula banyak sekali cara berjualan di sosmed seperti Instagram yang dapat digunakan untuk mendatangkan keuntungan.

Instagram merupakan aplikasi berbagi foto serta video yang memungkinkan pengguna untuk mengabadikan foto, video, dan menggunakan filter digital lalu membagikannya ke jejaring sosial media lainnya. Fitur yang disediakan media sosial (sosmed) ini memudahkan penggunanya untuk menjaring audiens, seperti melalui Instastory, dan secara live di IG TV.

Maka tidak mengherankan bila banyak pebisnis yang sukses menjadikan instagram sebagai salah satu media berjualan yang laris. Bahkan, tak sedikit pula yang kaya mendadak lantaran berjualan di IG. Kali ini, hastag.id akan membahas tips dan trik yang bisa kamu pakai sebagai strategi dasar berjualan di Instagram.

Tips yang hastag.id rangkum ini dibuat berdasarkan pengalaman saat mimin menggunakan jasa social media marketing. Beberapa tips berikut ini cukup mudah untuk dijalankan bagi seorang pemula atau bagi kamu yang baru saja memanfaatkan fitur Instagram sebagai media berjualan di sosmed, sebagai berikut:

Tips Laris Manis Untuk Pemula Berjualan di Instagram

Buatlah Akun Bisnis Khusus Untuk berjualan di Instagram

Ciptakan kesan profesional melalui akun kamu. Jangan pernah menampilkan hal yang sifatnya personal di akun ini. Sebaiknya kamu menyisipkan kata kunci (keyword) yang biasa orang cari dalam akun resmi kamu ini.

Misalnya saja, kamu adalah pengusaha produk kuliner yang berbasis di Cilacap Jawa Tengah, maka nama akun resmi kamu @makananenak_cilacap. Usahakan untuk membuat nama akun yang iconic dan menarik. Nama akun yang menarik dapat dengan mudah untuk diingat sehingga proses berjualan kamu pun bisa laris di Instagram.

Dan yang paling penting, jangan sampai lupa untuk mengubah akun Instagram kamu ke fitur bisnis. Akun Instagram bisnis akan memberikan berbagai keuntungan bagi kamu, seperti tersedianya fitur insight yang dapat kamu gunakan untuk mengukur seberapa performa bisnis dan strategi berjualan di Instagram yang telah kamu laksanakan.

Fitur insight memuat tentang berbagai informasi penting, seperti tingkat engagement, impression, dan reach. Data yang ditampilkan pada fitur ini dapat kamu gunakan sebagai acuan dalam menentukan konten apa yang tepat untuk berjualan di Instagram kamu. Misal, dari data engagement yang kamu bisa lihat konten apa yang paling banyak memancing interaksi audiens, berapa banyak likes dan komentar nya.

Konten yang tingkat engagement nya paling tinggi dapat kamu jadikan sebagai media untuk beriklan. Dengan begitu, kamu tidak akan sembarangan dalam melakukan iklan di Instagram, karena hanya konten-konten yang engagement nya tinggi lah yang akan kamu iklankan. Tentunya ini dapat menguntungkan, karena setiap kecil dana yang kamu keluarkan untuk beriklan di Instagram tidak akan terbuang percuma.

Ini lah yang bisa dilakukan ke akun bisnis Instagram milik kamu. Konten dengan engagement tinggi ini bahkan dapat menarik perhatian lebih banyak audiens lagi untuk mengunjungi akun Instagram bisnis kamu.

Selain engagement, kamu juga sangat dianjurkan untuk melihat data dari impression dan reach. Dimana Impression akan menyajikan data tentang seberapa banyak konten kamu yang dilihat oleh para audiens, sementara reach akan menyajikan data tentang seberapa banyak audiens yang menjumpai konten kamu. Meskipun pada akhirnya mereka tidak mengikuti akun kamu, setidaknya konten yang kamu sajikan membuat mereka penasaran. Nah ini lah yang dinamakan sebagai brand awareness.

Sebelum kamu menghasilkan penjualan, perlu bagi kamu untuk memperkenalkan detail dari produk kamu kepada khalayak yang lebih luas lagi. Dengan begitu, brand mengenai produk kamu akan cukup dikenal. Meningkatkan brand awareness sangatlah penting untuk dilakukan jika kamu ingin menghasilkan keuntungan melalui pemasaran online.

Gambar di atas merupakan data yang menunjukkan performa Instagram salah satu usaha bisnis. Data ini diambil di awal bulan Desember 2019 lalu, yang menunjukkan bahwa sebanyak 7 ribu lebih audiens mengunjungi akun Instagram @zodiackopi.

Dari gambar ini kamu bisa melihat seberapa besar tingkat engagement Zodiac Kopi dibandingkan kompetitor-kompetitornya. Tingkat engagement ini bisa berubah bergantung pada jumlah followers serta tingkat interaksi yang dihasilkan dari konten yang telah kamu sajikan. Semakin banyak followers, maka engagement rate akan semakin kecil. Namun, upayakan agar minimal engagement rate akun Instagram kamu berkisar antara 4 – 5 persen.

Sajikan Konten Visual Yang Menarik

Karena IG memang dikhususkan untuk memuat foto dan video, upayakan untuk selalu menyajikan konten visual berupa foto atau video yang sedap untuk dipandang. Platform ini sudah mnenyediakan fitur filtrasi digital, kamu dapat memanfaatkan fitur ini agar tampilan akun kamu lebih menarik lagi.

Jangan lupa untuk melengkapi foto kamu dengan caption yang memuat informasi mengenai foto tersebut. Tuliskan deskripsi dari produk kamu, misalnya jenis bahan baku produk, harga, rasa, dan yang lainnya.

Pelajari perilaku pengguna IG, terutama tentang waktu terbaik untuk mengunggah foto. Hingga kini memang belum ada data akurat yang menyebutkan kapan kah waktu terbaik untuk melakukan posting di sosmed. Karena setiap akun sosmed memiliki waktu terbaiknya masing-masing. Dan agar kamu lebih mudah dalam menentukan waktu posting terbaik, kamu bisa mempelajarinya dengan meriset kompetitor.

Agar lebih banyak lagi audiens yang datang, ada baiknya kamu mempelajari teknik copywriting yang menjual. kamu bisa menggunakan copywriting khusus yang ditujukan untuk berjualan di sosmed pada caption yang melengkapi konten. Buatlah konten dengan kualitas yang dapat menyajikan informasi bermanfaat bagi banyak orang, sehingga pada akhirnya menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi daripada strategi berjualan yang kamu lakukan di sosmed.

Membuat Jadwal Posting

Langkah selanjutnya yang pelu untuk kamu lakukan ialah membuat jadwal posting yang teratur. Upayakan untuk mengunggah konten setiap hari di akun sosmed bisnis kamu.

Agar lebih mudah melakukan jadwal posting, kamu bisa menggunakan beberapa tools. Dan saat ini tersedia banyak sekali tools baik secara gratis maupun berbayar untuk digunakan dalam membuat jadwal posting di media sosial. Beberapa diantaranya, yaitu Iqonosquare dan Hootsuit.

Gambar di atas merupakan jadwal posting konten dari Zodiac Kopi. Akun tersebut menggunakan fitur berbayar, sehingga bisa melihat waktu terbaik dalam menentukan jadwal posting. Gambar bintang yang ada di tabel tersebut merupakan waktu posting terbaik yang direkomendasikan Iqonosqure kepada akun pengguna berdasarkan performa akun instagram itu.

Dari dua aplikasi tersebut kamu bisa memantau perkembangan promosi bisnis kamu sesuai dengan KPI atau Key Performance Indicators. Apa itu?

KPI merupakan indikator pembantu dalam menentukan kesesuaian strategi pemasaran yang sedang kamu jalankan dengan membandingkan target yang kamu tuju. KPI merupakan ukuran yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam menjalankan sebuah kampanye promosi digital.

Lewat aplikasi Hootsuit atau Iqonosquare, kamu dapat lebih mudah menentukan arah promosi dengan target yang terukur, lengkap dengan informasi tentang kompetitor dan referensi benchmark industri yang serupa dengan bisnis kamu. Dari fitur ini, kamu bisa melakukan teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari strategi promosi yang kompetitor jalankan di socmed.

Setelah itu, kamu harus memastikan bahwa akun socmed bisnis kamu terhubung dengan website bisnis kamu. Kenapa harus begitu?

Saat ini terjadi perubahan perilaku dari konsumen yang juga sangat mempengaruhi haluan bisnis kamu. Sekarang sebagian besar dari para konsumen cenderung melakukan pencarian online sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah produk barang maupun jasa.

Mereka akan mencari sumber referensi sebanyak mungkin tentang produk yang mereka inginkan sampai mereka benar-benar merasa yakin bahwa hasil riset mereka secara online mengarah pada produk yang akan mereka beli.

Riset Google menyebutkan, bahwa website yang berada di daftar halaman pertama dalam pencarian Google cenderung akan mendapatkan konversi yang lebih tinggi sebanyak 50 persen dari pada website yang tidak ditemukan di halaman 1.

Kenapa kamu harus memiliki website?

Sebuah bisnis yang memiliki website dengan tingkat visibiltas tinggi, akan lebih mudah dipercaya oleh konsumen dibanding yang tidak memiliki website. Apakah sosial media saja tidak cukup?

Kamu bisa simak analogi ini, memiliki sosial media dengan banyak followers memang akan membantu performa bisnis kamu. Namun, yang perlu kamu ketahui adalah bahwa konsumen kamu menganggap akun socmed hanya sebuah etalase produk, dan website merupakan kantor atau tempat produksinya.

Jadi, konsumen akan lebih percaya jika sebuah bisnis memiliki website resmi yang mencerminkan performa bisnis yang sedang dijalankan.

Gunakan Hashtag, Tapi Jangan Berlebihan

Hashtag (nama web yang kamu baca, tapi gak pake “h” ditengah) atau tanda pagar (#) sangat populer di kalangan pengguna medsos. Tanda pagar ibarat kata kunci yang akan memudahkan audiens untuk menemukan produk kamu. Menggunakan tagar (tanda pagar) yang tepat, akan membuat produk yang kamu jual semakin laris di Instagram.

Upayakan pula untuk mencantumkan hashtag yang sesuai dengan konten kamu, misalnya kamu mengunggah foto tentang kuliner, hashtag yang sesuai adalah yang berhubungan dengan makanan, seperti #kulinercilacap, #kulinerenak, #kulinermurah, dan sebagainya. Atau kamu pun bisa mengunggah konten seputar tips dan trik untuk berjualan di socmed, kamu bisa menampilkan tagar yang paling laris di Instagram, misal #jualandisocmed #larisdiInstagram, dan sebagainya.

Hashtag dapat mendatangkan traffic ke akun Instagram bisnis kamu. Usahakan untuk melakukan riset hashtag sebelum memasangnya pada konten yang kamu unggah. Pilihan Hashtag yang tepat dapat memunculkan konten berjualan kamu di Instagram di laman explore. Sehingga lebih banyak lagi audiens yang terpapar dengan konten sajian kamu itu.

Namun, jangan sampai kamu memberi tanda pagar secara berlebihan, karena itu akan dianggap sebagai sebuah spam oleh sistem di Instagram. Gunakanlah hashtag yang relevan. kamu pun juga bisa memberi hashtag di Instastory. Sebab Instastory juga memiliki perhatian tersendiri bagi para pengguna Instagram.

Unggah Ulasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan menjadi yang utama dalam sebuah bisnis. Apalagi kamu yang berjualan melalui socmed, jika kamu mendapatkan ulasan atau testimonial dari pelanggan, ada baiknya kamu mengunggahnya. Cara ini juga dapat berguna untuk menjalin interaksi yang lebih dengan para pelanggan.

Upayakan mendapat ulasan yang positif dari para pelanggan kamu. Jangan ragu untuk ikut membagikan konten dari pelanggan kamu di laman IG. kamu juga bisa menyebut akun pelanggan (tag) dalam konten yang kamu unggah. Ulasan positif membuat para audiens lebih bisa percaya pada produk yang kamu sajikan untuk berjualan di socmed selayaknya Instagram.

Mengunggah ulasan positif akan mencerminkan bahwa produk yang kamu jual sangat diminati audiens, alias produk kamu cukup laris di Instagram. Produk yang mempunyai kesan laris di Instagram akan mengundang rasa penasaran para audiens.

Gunakan Influencer Atau Selebgram Untuk berjualan di Instagram

Kepopuleran Instagram juga memberi dampak yang besar pada para penggunanya. Selebgram, atau influencer pun mulai bermunculan secara bergantian. Biasanya konten yang mereka bagikan selalu mendapatkan perhatian dari para pengguna IG. Sehingga, menggunakan jasa mereka bisa menjadi strategi berjualan jitu di Instagram yang efektif dalam menjaring konsumen.

Yang dimaksud Influencer adalah mereka yang memiliki reputasi tinggi di sosial media, bila di Instagram influencer ialah mereka yang memiliki banyak followers. Seseorang bisa disebut influencer jika memiliki minimal 10 ribu followers. Dan saat ini banyak pelaku usaha yang memanfaatkan jasa influencer untuk berjualan di socmed.

Menggunakan jasa Selebgram atau influencer memang membutuhkan biaya yang terhitung tak sedikit, apalagi yang sudah punya reputasi dan popularitas selangit.

Seorang influencer lokal dengan jumlah followers puluhan ribu saja dapat memasang tarif begitu tinggi. Pernah kamu jumpai beberapa influencer di daerah Bali, untuk menggunakan jasa mereka, kamu harus membayar Rp. 500 ribu sampai Rp. 1.000.000 hanya untuk sekali posting saja. Terus, apakah influencer dengan banyak followers itu dapat menghasilkan penjualan?

Jawabnya belum tentu, berdasarkan pengalaman, terdapat fakta menarik, bahwa tak semua influencer yang memiliki ribuan bahkan ratusan ribu followers itu bisa mendatangkan penjualan.

Data di atas menunjukkan performa dari influencer yang kami ajak kerjasama. Agar tidak mengganggu reputasi mereka, foto dan nama akun mereka sengaja kami rahasiakan.

Maka sebelum memilih influencer, kamu perlu melakukan riset terhadap performa dari influencer yang ingin kamu ajak kerjasama

Kesimpulan

Kamu dapat menggunakan teknik yang telah dipaparkan tadi untuk membantu memasarkan produk di Instagram. Faktanya, pengguna Instagram di Indonesia menduduki peringkat ke empat terbanyak di dunia. Peringkat ini pun semakin meningkat setiap tahun, sebab pengguna IG tergolong aktif bersosial media. Maka dari itu berjualan di socmed seperti Instagram sangat lah cocok untuk dijalankan bagi pemula. Platform Instagram lebih diminati kalangan muda, di rentang usia 18 sampai 34 tahun. Banyak ulasan yang menyebutkan bahwa pengguna Instagram didominasi kaum perempuan. Melalui data ini, kamu bisa mendesain produk kamu sesuai selera pasar terbanyak.

Semoga Bermanfaat!

error: Content is protected !!